Taman Nasional Ujung Kulon, Pesona Di Ujung Barat Pulau Jawa

Posted on

Taman Nasional Ujung Kulon adalah salah satu taman nasional tertua di Indonesia yang sudah diresmikan sebagai salah satu Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO pada tahun 1991, karena wilayahnya mencakupi hutan lindung yang sangat luas. Taman nasional ini terletak di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, di ujung barat Pulau Jawa. Taman nasional ini memiliki luas total 122.956 hektar, yang terdiri dari 78.619 hektar daratan dan 44.337 hektar perairan. Taman nasional ini meliputi Semenanjung Ujung Kulon, Pulau Panaitan, Pulau Peucang, Pulau Handeuleum, dan beberapa pulau kecil lainnya, serta kawasan cagar alam Krakatau.

Taman Nasional Ujung Kulon memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, baik flora maupun fauna. Di sini terdapat lebih dari 700 jenis tumbuhan, termasuk beberapa jenis yang langka dan endemik, seperti puspa ( Schima wallichii), sonokeling ( Dalbergia latifolia), nyamplung ( Calophyllum inophyllum), dan buni ( Antidesma bunius). Taman nasional ini juga merupakan habitat terakhir dan terpenting bagi badak bercula satu Jawa ( Rhinoceros sondaicus), yang merupakan salah satu mamalia paling terancam punah di dunia. Populasi badak di taman nasional ini diperkirakan sekitar 50-60 ekor, yang tersebar di beberapa wilayah, seperti Tegal Bunder, Cigenter, Cidaon, dan Tanjung Layar.

Selain badak, taman nasional ini juga menjadi rumah bagi berbagai jenis satwa lain, seperti banteng ( Bos javanicus), rusa sambar ( Rusa unicolor), kijang ( Muntiacus muntjak), macan tutul ( Panthera pardus), ajag ( Cuon alpinus), kucing hutan ( Prionailurus bengalensis), kucing bakau ( Prionailurus viverrinus), trenggiling ( Manis javanica), lutung Jawa ( Trachypithecus auratus), surili ( Presbytis comata), dan owa Jawa ( Hylobates moloch). Taman nasional ini juga memiliki lebih dari 270 jenis burung, seperti elang Jawa ( Nisaetus bartelsi), rangkong gading ( Rhyticeros undulatus), kuau besar ( Argusianus argus), merak hijau ( Pavo muticus), dan cica-daun ( Chloropsis sonnerati). Reptil dan amfibi yang dapat ditemukan di sini antara lain ular sanca ( Python reticulatus), ular piton ( Python molurus), buaya muara ( Crocodylus porosus), buaya senyulong ( Tomistoma schlegelii), dan berbagai jenis katak dan kodok.

Taman Nasional Ujung Kulon juga memiliki keindahan alam yang menakjubkan, baik di darat maupun di laut. Di darat, terdapat hutan hujan tropis, hutan pantai, hutan mangrove, padang rumput, danau, sungai, air terjun, pantai, dan bukit. Di laut, terdapat terumbu karang, ikan hias, penyu, lumba-lumba, dan paus. Beberapa tempat wisata yang populer di taman nasional ini antara lain:

– Pulau Peucang: Pulau ini memiliki pantai berpasir putih yang indah, hutan pantai yang rimbun, dan terumbu karang yang kaya. Di pulau ini, pengunjung dapat melakukan kegiatan seperti berenang, snorkeling, diving, berjalan-jalan di hutan, dan melihat satwa liar, seperti rusa, kera, biawak, dan burung.
– Pulau Handeuleum: Pulau ini terletak di sebelah timur Pulau Peucang, dan memiliki hutan mangrove yang luas. Di pulau ini, pengunjung dapat menyewa perahu untuk menyusuri Sungai Cigenter, yang merupakan salah satu habitat badak bercula satu. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat berbagai jenis burung, reptil, dan mamalia yang hidup di sekitar sungai.
– Pulau Panaitan: Pulau ini terletak di sebelah barat Semenanjung Ujung Kulon, dan memiliki pemandangan yang eksotis. Di pulau ini, terdapat Gunung Raksa, yang merupakan gunung tertinggi di taman nasional ini, dengan ketinggian 322 meter. Di puncak gunung ini, terdapat sebuah candi Hindu yang berasal dari abad ke-16, yang disebut Candi Ganesha. Pulau ini juga memiliki pantai-pantai yang cocok untuk berselancar, seperti Pantai One Palm Point, Pantai Illusion, dan Pantai Apocalypse.
– Tanjung Layar: Tanjung ini terletak di ujung barat Semenanjung Ujung Kulon, dan merupakan titik paling barat Pulau Jawa. Di tanjung ini, terdapat dua mercusuar tua yang berdiri kokoh, yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1809 dan 1885. Di tanjung ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan laut yang luas, dan melihat pulau-pulau kecil di sekitarnya, seperti Pulau Sangiang, Pulau Handeuleum, dan Pulau Peucang.
– Cidaon: Cidaon adalah sebuah padang rumput yang terletak di sebelah timur Semenanjung Ujung Kulon, dan merupakan tempat berkumpulnya berbagai jenis satwa, seperti banteng, rusa, babi hutan, dan badak. Di sini, pengunjung dapat mengamati perilaku satwa liar dari jarak yang aman, dengan menggunakan teropong atau kamera. Di sini juga terdapat sebuah menara pengamatan yang dapat digunakan untuk melihat pemandangan sekitar.

Untuk dapat mengunjungi Taman Nasional Ujung Kulon, pengunjung harus mendapatkan izin dari Balai Taman Nasional Ujung Kulon, yang berlokasi di Labuan, Pandeglang. Pengunjung juga harus membayar biaya masuk, yang berbeda-beda tergantung pada kategori pengunjung, jenis kunjungan, dan lama kunjungan. Selain itu, pengunjung juga harus mematuhi peraturan yang berlaku di taman nasional ini, seperti tidak merusak tumbuhan, tidak mengganggu satwa, tidak membuang sampah sembarangan, tidak membuat api, dan tidak membawa senjata api.

Taman Nasional Ujung Kulon adalah salah satu destinasi wisata alam yang sangat menarik dan bermanfaat, baik dari segi ilmiah, edukasi, maupun rekreasi. Di sini, pengunjung dapat menikmati keindahan alam yang masih alami, belajar tentang keanekaragaman hayati yang luar biasa, dan berkontribusi dalam upaya konservasi lingkungan, khususnya bagi badak bercula satu Jawa, yang merupakan simbol kebanggaan bangsa Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *