Pura Lempuyang, Pesona Belahan Mahameru Jambudwipa Di Bali

Posted on

Bali adalah pulau yang terkenal dengan keindahan alam dan budayanya yang kaya. Salah satu destinasi wisata yang menarik di Bali adalah Pura Lempuyang, yang terletak di bagian timur pulau ini, tepatnya di Kabupaten Karangasem. Pura Lempuyang adalah salah satu pura tertua dan tersuci di Bali, yang memiliki nilai sejarah, religi, dan arsitektur yang tinggi. Pura ini juga menjadi tempat yang sangat instagramable, karena memiliki gapura yang menghadap ke Gunung Agung, yang disebut sebagai “The Gate of Heaven” atau gerbang surga.

Sejarah Pura Lempuyang

Pura Lempuyang didirikan oleh Rsi Markandeya, seorang pendeta Hindu yang menyebarkan agama Hindu di Bali pada abad ke-8 Masehi. Pura ini merupakan salah satu dari enam pura sad kahyangan, yaitu pura-pura utama yang menjadi tempat pemujaan Dewa Siwa di Bali. Pura Lempuyang juga memiliki hubungan erat dengan legenda Gunung Mahameru, yang diyakini sebagai pusat semesta dalam mitologi Hindu.

Menurut Lontar Kutara Kanda Dewa Purana Bangsul, yang merupakan kitab suci Hindu, Gunung Mahameru dibawa oleh Sang Hyang Parameswara atau Sang Hyang Pasupati dari Jambudwipa, yaitu India, ke Bali. Gunung Mahameru kemudian dipecah menjadi tiga bagian besar dan beberapa bagian kecil. Bagian tengah menjadi Gunung Batur dan Gunung Rinjani, sedangkan puncaknya menjadi Gunung Agung, yang merupakan gunung tertinggi di Bali. Bagian-bagian kecil menjadi gunung-gunung lain yang ada di Bali, salah satunya adalah Gunung Lempuyang, yang menjadi lokasi Pura Lempuyang.

Sang Hyang Parameswara juga menugaskan putranya, yaitu Sang Hyang Agni Jaya Sakti, untuk menjaga kesejahteraan Bali. Sang Hyang Agni Jaya Sakti kemudian beristana di Pura Luhur Lempuyang, yang merupakan pura tertinggi di kompleks Pura Lempuyang. Ia juga didampingi oleh beberapa dewa lain, seperti Dewa Iswara, Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewi Laksmi. Oleh karena itu, Pura Lempuyang menjadi tempat yang sangat penting dan sakral bagi umat Hindu di Bali.

Arsitektur Pura Lempuyang

Pura Lempuyang terdiri dari tujuh pura yang berada di lereng timur Gunung Lempuyang. Ketujuh pura tersebut adalah:

  • Pura Penataran Agung Lempuyang, yang merupakan pura utama dan terbesar di kompleks Pura Lempuyang. Pura ini berada di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut, dan memiliki gapura yang menghadap ke Gunung Agung. Gapura ini adalah yang paling terkenal dan banyak difoto oleh wisatawan, karena menampilkan pemandangan yang indah dan dramatis. Pura ini juga memiliki beberapa bangunan lain, seperti bale kulkul, bale gong, bale pesandekan, bale pawedan, bale panggungan, dan padmasana.
  • Pura Telaga Mas, yang berada di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, dan berjarak sekitar 500 meter dari Pura Penataran Agung Lempuyang. Pura ini memiliki sebuah telaga atau kolam yang berisi air jernih, yang diyakini sebagai sumber air suci. Pura ini juga memiliki beberapa bangunan, seperti bale kulkul, bale gong, bale pesandekan, bale pawedan, bale panggungan, dan padmasana.
  • Pura Telaga Sawangan, yang berada di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut, dan berjarak sekitar 500 meter dari Pura Telaga Mas. Pura ini juga memiliki sebuah telaga atau kolam yang berisi air jernih, yang diyakini sebagai sumber air suci. Pura ini juga memiliki beberapa bangunan, seperti bale kulkul, bale gong, bale pesandekan, bale pawedan, bale panggungan, dan padmasana.
  • Pura Puncak Bisbis, yang berada di ketinggian 900 meter di atas permukaan laut, dan berjarak sekitar 500 meter dari Pura Telaga Sawangan. Pura ini memiliki pemandangan yang sangat luas, karena berada di puncak bukit yang disebut Bukit Bisbis. Pura ini juga memiliki beberapa bangunan, seperti bale kulkul, bale gong, bale pesandekan, bale pawedan, bale panggungan, dan padmasana.
  • Pura Lempuyang Madya, yang berada di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut, dan berjarak sekitar 500 meter dari Pura Puncak Bisbis. Pura ini merupakan pura yang paling sederhana di kompleks Pura Lempuyang, karena hanya memiliki satu bangunan, yaitu padmasana. Pura ini juga memiliki pemandangan yang sangat luas, karena berada di tengah hutan yang rimbun.
  • Pura Lempuyang Luhur, yang berada di ketinggian 1.175 meter di atas permukaan laut, dan berjarak sekitar 500 meter dari Pura Lempuyang Madya. Pura ini merupakan pura tertinggi dan tersuci di kompleks Pura Lempuyang, karena menjadi tempat beristana Sang Hyang Agni Jaya Sakti dan dewa-dewa lainnya. Pura ini juga memiliki beberapa bangunan, seperti bale kulkul, bale gong, bale pesandekan, bale pawedan, bale panggungan, dan padmasana.
  • Pura Pasar Agung, yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut, dan berjarak sekitar 500 meter dari Pura Lempuyang Luhur. Pura ini merupakan pura terakhir dan terkecil di kompleks Pura Lempuyang, karena hanya memiliki satu bangunan, yaitu padmasana. Pura ini juga memiliki pemandangan yang sangat luas, karena berada di dekat puncak Gunung Lempuyang.

Wisata Pura Lempuyang

Pura Lempuyang tidak hanya menjadi tempat yang sakral bagi umat Hindu, tetapi juga menjadi tempat yang menarik bagi wisatawan. Banyak wisatawan yang datang ke Pura Lempuyang untuk melihat keindahan arsitektur dan alamnya, serta merasakan nuansa spiritual dan budayanya. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan di Pura Lempuyang:

  • Berfoto di gapura “The Gate of Heaven”. Ini adalah aktivitas yang paling populer dan wajib dilakukan di Pura Lempuyang. Anda dapat berfoto dengan latar belakang Gunung Agung yang megah, yang terlihat seperti berada di antara dua pilar gapura. Anda juga dapat meminta bantuan seorang fotografer lokal, yang akan menggunakan trik cermin untuk membuat efek refleksi yang menakjubkan. Namun, Anda harus bersabar, karena biasanya ada antrian yang panjang untuk berfoto di sini.
  • Menyaksikan matahari terbit atau terbenam. Pura Lempuyang memiliki pemandangan yang sangat indah, terutama saat matahari terbit atau terbenam. Anda dapat melihat langit yang berubah warna, dari merah, jingga, kuning, hingga biru, yang menciptakan suasana yang romantis dan magis. Anda juga dapat melihat awan yang bergerak, yang menambah kesan dramatis. Namun, Anda harus datang lebih awal atau lebih lama, karena waktu matahari terbit atau terbenam berbeda-beda setiap harinya.
  • Berziarah ke tujuh pura. Jika Anda ingin merasakan pengalaman yang lebih religi dan budaya.
  • Mendaki ke tujuh pura. Jika Anda ingin merasakan pengalaman yang lebih petualangan dan olahraga, Anda dapat mendaki ke tujuh pura yang ada di kompleks Pura Lempuyang. Anda dapat menikmati pemandangan hutan, sawah, dan desa yang hijau dan asri, serta merasakan udara yang sejuk dan segar. Anda juga dapat melihat berbagai macam flora dan fauna yang hidup di sekitar Pura Lempuyang, seperti bunga, pohon, burung, kupu-kupu, dan monyet. Namun, Anda harus mempersiapkan fisik dan stamina yang baik, karena jarak antara pura-pura tersebut cukup jauh dan medan yang harus dilalui cukup berat. Anda juga harus membawa bekal yang cukup, seperti air minum, makanan ringan, obat-obatan, dan perlengkapan lainnya. Anda juga harus menghormati aturan dan adat yang berlaku di Pura Lempuyang, seperti menggunakan pakaian yang sopan, tidak membuat keributan, tidak merusak lingkungan, dan tidak mengambil sesuatu yang bukan milik Anda.
  • Mengenal budaya dan masyarakat lokal. Jika Anda ingin merasakan pengalaman yang lebih sosial dan edukasi, Anda dapat mengenal budaya dan masyarakat lokal yang ada di sekitar Pura Lempuyang. Anda dapat berinteraksi dengan penduduk setempat, yang biasanya ramah dan terbuka, serta belajar tentang kehidupan, tradisi, dan kepercayaan mereka. Anda juga dapat mengikuti berbagai upacara dan ritual yang dilakukan di Pura Lempuyang, seperti piodalan, ngusaba, odalan, dan lain-lain. Anda juga dapat mencicipi berbagai kuliner khas yang ada di sekitar Pura Lempuyang, seperti sate lilit, lawar, jukut ares, tipat cantok, dan lain-lain. Anda juga dapat membeli berbagai souvenir dan kerajinan tangan yang dibuat oleh masyarakat lokal, seperti kain tenun, ukiran kayu, anyaman bambu, dan lain-lain.

Tips dan Trik Wisata Pura Lempuyang

Pura Lempuyang adalah salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi jika Anda berada di Bali. Namun, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dan persiapkan sebelum Anda berkunjung ke Pura Lempuyang, agar Anda dapat menikmati wisata Anda dengan nyaman dan aman. Berikut ini adalah beberapa tips dan trik yang dapat Anda gunakan:

  • Tentukan waktu kunjungan Anda. Pura Lempuyang buka setiap hari dari pukul 07.00 hingga 18.00. Anda dapat memilih waktu kunjungan Anda sesuai dengan keinginan dan kebutuhan Anda. Jika Anda ingin melihat matahari terbit atau terbenam, Anda harus datang lebih awal atau lebih lama. Jika Anda ingin menghindari keramaian, Anda dapat datang di hari biasa atau di pagi atau sore hari. Jika Anda ingin mengikuti upacara atau ritual, Anda harus menyesuaikan dengan jadwal yang ada.
  • Tentukan transportasi yang Anda gunakan. Pura Lempuyang berada di lokasi yang cukup terpencil, yaitu di Desa Purwayu, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. Jaraknya sekitar 75 kilometer dari Denpasar, atau sekitar 2,5 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor. Anda dapat menggunakan transportasi umum, seperti bus, angkot, atau ojek, yang biasanya berangkat dari terminal Batubulan atau terminal Amlapura. Anda juga dapat menggunakan transportasi pribadi, seperti mobil, motor, atau sepeda, yang dapat Anda sewa dari berbagai penyedia jasa di Bali. Anda juga dapat menggunakan jasa paket wisata, yang biasanya menyediakan transportasi, tiket masuk, makan, dan pemandu wisata.
  • Tentukan pura yang Anda kunjungi. Pura Lempuyang terdiri dari tujuh pura yang berada di lereng timur Gunung Lempuyang. Anda dapat memilih pura yang Anda kunjungi sesuai dengan waktu, tenaga, dan minat Anda. Jika Anda hanya ingin berfoto di gapura “The Gate of Heaven”, Anda cukup mengunjungi Pura Penataran Agung Lempuyang, yang merupakan pura utama dan terbesar di kompleks Pura Lempuyang. Jika Anda ingin berziarah ke tujuh pura, Anda harus mendaki ke pura-pura tersebut, yang membutuhkan waktu sekitar 4 jam perjalanan bolak-balik. Jika Anda ingin mendaki ke puncak Gunung Lempuyang, Anda harus mengunjungi Pura Pasar Agung, yang merupakan pura terakhir dan terkecil di kompleks Pura Lempuyang. Namun, Anda harus mendapat izin dari pihak pura dan didampingi oleh seorang pemandu lokal, karena jalur yang harus dilalui cukup sulit dan berbahaya.
  • Tentukan biaya yang Anda keluarkan. Pura Lempuyang tidak mematok harga tiket masuk yang pasti, tetapi hanya mengandalkan sumbangan sukarela dari pengunjung. Anda dapat memberikan sumbangan sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan Anda. Namun, ada beberapa biaya lain yang harus Anda keluarkan, seperti biaya parkir, biaya transportasi, biaya makan, biaya sewa pakaian adat, biaya jasa fotografer, dan biaya souvenir. Anda harus mempersiapkan uang tunai yang cukup, karena tidak semua tempat menerima pembayaran dengan kartu atau elektronik.

Demikianlah artikel yang saya buat tentang Pura Lempuyang, Pesona Belahan Mahameru Jambudwipa Di Bali. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang salah satu destinasi wisata yang menarik di Bali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *