Hits Wisata Religi dan Keramat di Yogyakarta

Posted on

Yogyakarta adalah salah satu kota yang memiliki banyak pesona wisata, baik alam, budaya, maupun religi. Kota ini juga dikenal sebagai kota pelajar, kota gudeg, dan kota istimewa. Bagi Anda yang ingin mengenal lebih dekat sejarah, kebudayaan, dan keagamaan Yogyakarta, Anda bisa mengunjungi beberapa tempat wisata religi dan keramat yang ada di kota ini. Tempat-tempat ini tidak hanya menawarkan keindahan arsitektur dan pemandangan, tetapi juga nilai-nilai spiritual dan historis yang dapat menginspirasi dan menenangkan jiwa.

Berikut ini adalah beberapa rekomendasi wisata religi dan keramat di Yogyakarta yang wajib Anda kunjungi:

1. Masjid Gedhe Kauman

Masjid Gedhe Kauman adalah masjid raya Yogyakarta yang berlokasi di sebelah utara alun-alun utara keraton. Masjid ini didirikan pada tahun 1773 oleh Sultan Hamengku Buwono I dan merupakan bagian tak terpisahkan dari Kasultanan Yogyakarta. Masjid ini memiliki gaya arsitektur yang mewarisi gaya Masjid Demak, dengan empat pilar utama yang disebut saka guru berbentuk tajug lambang teplok atau atap bersusun tiga. Masjid ini juga memiliki serambi yang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya para abdi dalem keraton dan tempat penyimpanan pusaka keraton, seperti bedug, kentongan, dan payung. Masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan Islam di Yogyakarta, serta tempat pelaksanaan shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Masjid ini juga menjadi tempat wisata religi yang menarik bagi para wisatawan yang ingin merasakan nuansa Islam klasik dan tradisional.

2. Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar dan terindah di dunia yang berlokasi di Magelang, sekitar 40 km dari Yogyakarta. Candi ini dibangun pada abad ke-8 dan ke-9 oleh dinasti Syailendra dan merupakan salah satu warisan budaya dunia yang dilindungi oleh UNESCO. Candi ini memiliki bentuk stupa berundak yang terdiri dari 10 tingkat, dengan tinggi 42 meter dan luas 2,5 hektar. Candi ini memiliki 504 arca Buddha, 72 stupa berlubang yang berisi arca Buddha, dan 2.672 panel relief yang menggambarkan kisah-kisah Buddha dan ajaran-ajarannya. Candi ini menjadi tempat ziarah dan meditasi bagi umat Buddha, terutama saat perayaan Waisak. Candi ini juga menjadi tempat wisata religi yang populer bagi para wisatawan yang ingin menyaksikan keagungan dan keajaiban candi ini, terutama saat sunrise atau sunset.

3. Makam Imogiri

Makam Imogiri adalah kompleks pemakaman raja-raja Mataram dan keturunannya yang berlokasi di Bantul, sekitar 17 km dari Yogyakarta. Makam ini dibangun pada tahun 1645 oleh Sultan Agung, raja Mataram ketiga, dan terus digunakan hingga saat ini. Makam ini memiliki arsitektur yang khas, dengan gapura berbentuk paduraksa, tangga berundak, dan bangunan-bangunan beratap joglo. Makam ini juga memiliki tradisi yang unik, yaitu ritual labuhan, yaitu upacara penyerahan sesaji ke laut selatan, dan ritual nyadran, yaitu upacara membersihkan makam dan menghormati leluhur. Makam ini menjadi tempat wisata religi yang menarik bagi para wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat sejarah dan budaya kerajaan Mataram, serta merasakan suasana mistis dan sakral makam ini.

4. Gua Maria Sendangsono

Gua Maria Sendangsono adalah tempat ibadah dan ziarah umat Katolik yang berlokasi di Kulon Progo, sekitar 35 km dari Yogyakarta. Tempat ini didirikan pada tahun 1927 oleh Pastor van Driessch, seorang misionaris Belanda, dan merupakan gua Maria tertua di Indonesia. Tempat ini memiliki gua yang berisi patung Bunda Maria, salib, dan altar, serta sumber air yang dipercaya memiliki khasiat menyembuhkan. Tempat ini juga memiliki taman yang indah, dengan pepohonan, kolam, dan patung-patung religius. Tempat ini menjadi tempat wisata religi yang populer bagi umat Katolik, terutama saat perayaan Natal dan Paskah. Tempat ini juga menjadi tempat wisata religi yang menawan bagi para wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam dan ketenangan jiwa.

5. Pura Pakualaman

Pura Pakualaman adalah pura Hindu yang berlokasi di dalam kompleks keraton Pakualaman, salah satu keraton yang ada di Yogyakarta. Pura ini didirikan pada tahun 1813 oleh Sri Paku Alam I, pendiri keraton Pakualaman, yang merupakan keturunan dari raja Bali yang melarikan diri ke Jawa akibat serangan kerajaan Majapahit. Pura ini memiliki arsitektur yang sederhana, dengan gapura berbentuk candi bentar, bangunan beratap meru, dan halaman berpagar tembok. Pura ini menjadi tempat ibadah dan ziarah umat Hindu, terutama saat perayaan Galungan, Kuningan, dan Nyepi. Pura ini juga menjadi tempat wisata religi yang menarik bagi para wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat sejarah dan kebudayaan keraton Pakualaman, serta merasakan nuansa Hindu di tengah-tengah kota Yogyakarta.

6. Kelenteng Sam Poo Kong

Kelenteng Sam Poo Kong adalah kelenteng tertua di Yogyakarta yang berlokasi di Jalan Brigjen Katamso, sekitar 2 km dari Malioboro. Kelenteng ini didirikan pada tahun 1795 oleh masyarakat Tionghoa yang menetap di Yogyakarta, dan merupakan tempat peringatan kedatangan Laksamana Cheng Ho, seorang penjelajah Tiongkok yang beragama Islam, ke tanah Jawa pada tahun 1405. Kelenteng ini memiliki arsitektur yang megah, dengan gapura berbentuk paifang, bangunan beratap limas, dan halaman yang luas. Kelenteng ini menjadi tempat ibadah dan ziarah umat Konghucu, Buddha, dan Tao, serta tempat penghormatan kepada Laksamana Cheng Ho. Kelenteng ini juga menjadi tempat wisata religi yang populer bagi para wisatawan yang ingin menyaksikan keunikan dan keberagaman kelenteng ini, terutama saat perayaan Imlek, Cap Go Meh, dan Cheng Ho.

7. Makam Sunan Kalijaga

Makam Sunan Kalijaga adalah makam salah satu wali yang menyebarkan Islam di tanah Jawa yang berlokasi di Kadilangu, Demak, sekitar 60 km dari Yogyakarta. Makam ini didirikan pada abad ke-16 oleh Sunan Kalijaga sendiri, yang merupakan salah satu dari Wali Songo, yaitu sembilan wali yang berjasa dalam penyebaran Islam di Jawa. Makam ini memiliki arsitektur yang sederhana, dengan gapura berbentuk paduraksa, bangunan beratap sirap, dan halaman berpagar bambu. Makam ini menjadi tempat ziarah dan penghormatan bagi umat Islam, terutama bagi para pengikut tarekat Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah, yang didirikan oleh Sunan Kalijaga. Makam ini juga menjadi tempat wisata religi yang menarik bagi para wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat sejarah dan ajaran Sunan Kalijaga, serta merasakan suasana spiritual dan kharismatik makam ini.

Demikian artikel yang saya buat tentang “Hits Wisata Religi dan Keramat di Yogyakarta”. Semoga artikel ini bermanfaat dan jika anda memiliki pertanyaan silahkan tinggalkan pesan / komentar di bawah artikel ini. Terima kasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *