Bukit Siguntang, Potongan Mahameru Di Palembang

Posted on

Palembang, kota yang terkenal dengan kuliner pempek dan jembatan Ampera, ternyata memiliki banyak tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi. Salah satunya adalah Bukit Siguntang, sebuah bukit kecil yang menyimpan sejarah dan keindahan alam yang luar biasa. Bukit Siguntang tidak hanya menjadi tempat wisata biasa, tetapi juga menjadi saksi bisu peradaban Kerajaan Sriwijaya yang pernah berjaya di Nusantara. Bukit Siguntang juga dianggap sebagai potongan Mahameru, gunung suci yang menjadi tempat tinggal para dewa dalam mitologi Hindu. Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Bukit Siguntang, berikut adalah ulasan lengkap yang saya buat untuk Anda.

Bukit Siguntang terletak di Jalan Bukit Siguntang, Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Lokasinya sangat strategis, hanya sekitar 3 kilometer dari Sungai Musi dan 4 kilometer dari pusat kota. Anda bisa mengakses Bukit Siguntang dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Jika menggunakan kendaraan pribadi, Anda bisa mengikuti arah menuju Jembatan Ampera, lalu belok ke kanan menuju Jalan Bukit Siguntang. Jika menggunakan kendaraan umum, Anda bisa naik angkot jurusan Bukit Siguntang atau ojek online. Harga tiket masuk ke Bukit Siguntang sangat terjangkau, hanya Rp 5.000 untuk dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak. Jam operasionalnya adalah setiap hari dari pukul 08.00 hingga 16.00.

Bukit Siguntang memiliki sejarah yang sangat kaya dan berhubungan erat dengan Kerajaan Sriwijaya yang berdiri sejak abad ke-7 Masehi. Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan maritim yang menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka dan menjadi pusat penyebaran agama Buddha di Nusantara. Bukit Siguntang diyakini sebagai pusat pemerintahan dan keagamaan Kerajaan Sriwijaya, serta tempat asal mula masyarakat Melayu. Di Bukit Siguntang, ditemukan banyak peninggalan bersejarah yang membuktikan kejayaan Kerajaan Sriwijaya, seperti:

  • Prasasti Kedukan Bukit, prasasti tertua di Indonesia yang berisi tentang ekspedisi militer Sriwijaya ke Jawa pada tahun 682 Masehi. Prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa dan bahasa Melayu Kuno, dan ditemukan di Desa Kedukan Bukit, sekitar 10 kilometer dari Bukit Siguntang.
  • Prasasti Talang Tuwo, prasasti yang berisi tentang pemberian tanah sima (tanah bebas pajak) oleh Raja Sriwijaya kepada para biksu pada tahun 684 Masehi. Prasasti ini juga ditulis dengan aksara Pallawa dan bahasa Melayu Kuno, dan ditemukan di Desa Talang Tuwo, sekitar 11 kilometer dari Bukit Siguntang.
  • Patung Buddha, patung yang terbuat dari batu granit yang diperkirakan berasal dari abad ke-7 atau ke-8 Masehi. Patung ini memiliki tinggi 277 cm dan merupakan salah satu patung Buddha terbesar di Indonesia. Patung ini ditemukan dalam keadaan terpotong-potong di Bukit Siguntang, dan sekarang disimpan di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.
  • Stupa, bangunan berbentuk setengah bola yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan relik-relik Buddha. Stupa di Bukit Siguntang terbuat dari batu pasir dan bata, dan memiliki tinggi sekitar 3 meter. Stupa ini diperkirakan berasal dari abad ke-8 atau ke-9 Masehi, dan merupakan salah satu stupa tertua di Indonesia.
  • Makam Raja-Raja Sriwijaya, kompleks pemakaman yang berisi tujuh makam yang diyakini sebagai makam raja-raja dan tokoh penting Sriwijaya. Makam-makam ini terbuat dari batu andesit dan memiliki bentuk kubus dengan ukiran bunga teratai. Makam-makam ini adalah:
    • Makam Raja Sigentar Alam, raja pertama Sriwijaya yang memerintah pada abad ke-7 Masehi.
    • Makam Pangeran Raja Batu Api, putra Raja Sigentar Alam yang menjadi penerus tahta Sriwijaya.
    • Makam Putri Kembang Dadar, putri Raja Sigentar Alam yang menikah dengan Raja Tarumanegara dari Jawa Barat.
    • Makam Putri Rambut Selako, putri Raja Sigentar Alam yang menikah dengan Raja Mataram dari Jawa Tengah.
    • Makam Panglima Tuan Junjungan, panglima perang Sriwijaya yang berhasil mengalahkan Kerajaan Chenla dari Kamboja.
    • Makam Panglima Bagus Kuning, panglima perang Sriwijaya yang berhasil mengalahkan Kerajaan Chola dari India Selatan.
    • Makam Panglima Bagus Karang, panglima perang Sriwijaya yang berhasil mengalahkan Kerajaan Syailendra dari Jawa Tengah.

Bukit Siguntang tidak hanya menawarkan nilai sejarah yang tinggi, tetapi juga keindahan alam yang mempesona. Bukit Siguntang merupakan bukit tertinggi di Palembang, dengan ketinggian sekitar 30 meter dari permukaan laut. Dari atas bukit, Anda bisa menikmati pemandangan kota Palembang yang indah, dengan Sungai Musi yang mengalir di tengahnya. Anda juga bisa melihat Jembatan Ampera, ikon kota Palembang, dari kejauhan. Bukit Siguntang juga dikelilingi oleh pepohonan hijau yang rindang, yang memberikan suasana sejuk dan nyaman. Anda bisa berjalan-jalan di sekitar bukit, atau duduk-duduk di bangku-bangku yang tersedia. Di Bukit Siguntang, Anda juga bisa menemukan kedai-kedai kopi yang menyajikan kopi khas Palembang, seperti kopi tubruk, kopi susu, dan kopi tarik. Anda bisa menikmati kopi sambil menikmati pemandangan dan suasana Bukit Siguntang yang tenang dan damai.

Bukit Siguntang adalah salah satu tempat wisata di Palembang yang wajib dikunjungi oleh siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak tentang sejarah dan kebudayaan Kerajaan Sriwijaya, serta menikmati keindahan alam yang luar biasa. Bukit Siguntang juga merupakan tempat yang sakral dan keramat bagi masyarakat Melayu, karena dianggap sebagai potongan Mahameru, gunung suci dalam mitologi Hindu. Bukit Siguntang menjadi bukti bahwa Palembang adalah kota yang tua dan berjaya, serta memiliki warisan budaya yang sangat kaya dan berharga. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi Bukit Siguntang dan rasakan sendiri pesona dan keajaibannya.

Sekian artikel yang saya buat tentang “Bukit Siguntang, Potongan Mahameru Di Palembang”. Semoga artikel ini bermanfaat dan menarik bagi Anda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *