Benteng Kuto Besak adalah salah satu ikon wisata sejarah paling terkenal di Palembang, Sumatera Selatan. Benteng ini bukan hanya sebuah bangunan tua yang kaya akan sejarah, tetapi juga menjadi salah satu destinasi wisata yang menawarkan pemandangan indah Sungai Musi. Sebagai peninggalan Kesultanan Palembang, Benteng Kuto Besak menjadi saksi bisu perkembangan sejarah kota ini dan memiliki daya tarik budaya yang luar biasa.
Saat ini, Benteng Kuto Besak tidak hanya dikunjungi oleh para pecinta sejarah, tetapi juga oleh wisatawan yang ingin menikmati suasana santai di tepi Sungai Musi sambil mengagumi arsitektur kolonial yang memukau. Dengan pesona alam yang ditawarkan, keindahan pemandangan, dan nilai sejarah yang terkandung di dalamnya, Benteng Kuto Besak layak menjadi salah satu destinasi wajib bagi siapa saja yang berkunjung ke Palembang.
Benteng Kuto Besak, Palembang: Peninggalan Sejarah yang Memukau
Benteng Kuto Besak adalah benteng besar yang dibangun pada abad ke-18 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I dan diselesaikan oleh Sultan Mahmud Badaruddin II pada tahun 1797. Benteng ini memiliki arsitektur yang kokoh, dengan tembok tebal setinggi 9,99 meter dan panjang sekitar 288,75 meter. Fungsi utama benteng ini pada masa lalu adalah sebagai pusat pemerintahan dan pertahanan Kesultanan Palembang Darussalam. Benteng ini juga digunakan sebagai benteng pertahanan melawan serangan dari pihak Belanda.
Sejarah Benteng Kuto Besak mencerminkan kejayaan dan perlawanan yang gigih dari masyarakat Palembang pada masa lalu. Salah satu peristiwa penting yang terjadi di sekitar benteng ini adalah perlawanan terhadap penjajah Belanda pada awal abad ke-19. Pada tahun 1821, setelah beberapa kali peperangan, benteng ini akhirnya jatuh ke tangan Belanda dan digunakan sebagai pusat militer kolonial.
Yang menarik dari Benteng Kuto Besak adalah meskipun dibangun dengan pengaruh arsitektur tradisional dan Islam, benteng ini memiliki keunikan tersendiri dalam desainnya. Dengan luas sekitar 290 meter persegi, benteng ini dikelilingi oleh dinding batu yang sangat tebal untuk pertahanan. Selain itu, terdapat empat bastion atau sudut benteng yang berfungsi sebagai tempat pertahanan dari segala arah.
Di dalam benteng, terdapat berbagai bangunan penting yang digunakan oleh kesultanan, seperti istana atau keraton, masjid, dan gedung-gedung administrasi. Meskipun sebagian besar bangunan di dalam benteng kini telah mengalami kerusakan atau telah dirombak, struktur asli benteng masih berdiri kokoh dan menjadi bukti kejayaan masa lalu.
Selain sebagai peninggalan sejarah, Benteng Kuto Besak kini menjadi salah satu daya tarik wisata utama di Palembang. Setiap hari, banyak wisatawan yang datang ke tempat ini untuk melihat secara langsung arsitektur benteng dan merasakan atmosfer sejarah yang kental. Kawasan sekitar benteng juga dijadikan area publik, di mana pengunjung bisa berjalan-jalan santai sambil menikmati pemandangan Sungai Musi yang ikonik. Di sore dan malam hari, suasana di sekitar benteng semakin hidup dengan adanya penjual makanan dan minuman serta lampu-lampu kota yang indah menghiasi area ini.
Lokasi Wisata Benteng Kuto Besak: Di Jantung Kota Palembang
Benteng Kuto Besak terletak di pusat Kota Palembang, tepatnya di tepian Sungai Musi. Lokasi strategis ini membuat benteng mudah diakses dari berbagai arah. Benteng ini berada di Jl. Sultan Mahmud Badaruddin, 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang, Sumatera Selatan.
Untuk mencapai Benteng Kuto Besak, Anda bisa menggunakan berbagai jenis transportasi. Bagi yang datang dari luar kota, Anda bisa memulai perjalanan dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II yang berjarak sekitar 15 km dari benteng. Dari bandara, Anda bisa menggunakan taksi, angkutan umum, atau transportasi online untuk menuju benteng, dengan waktu tempuh sekitar 30-45 menit tergantung kondisi lalu lintas.
Jika Anda berada di pusat kota Palembang, Anda bisa menggunakan angkutan kota (angkot) yang beroperasi di berbagai rute dalam kota. Salah satu rute angkot yang menuju ke Benteng Kuto Besak adalah rute yang melewati Jembatan Ampera, sebuah ikon Palembang yang juga berdekatan dengan benteng. Anda bisa turun di dekat kawasan Jembatan Ampera dan berjalan kaki selama beberapa menit untuk mencapai benteng.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan transportasi sungai seperti perahu ketek untuk mencapai Benteng Kuto Besak. Transportasi ini tidak hanya memberikan pengalaman unik, tetapi juga memungkinkan Anda untuk menikmati pemandangan Sungai Musi yang menakjubkan dari atas perahu. Perahu ketek ini beroperasi dari beberapa dermaga di sekitar Sungai Musi, seperti Dermaga Sekanak atau Dermaga 16 Ilir.
Jam Buka Wisata Benteng Kuto Besak
Benteng Kuto Besak sebenarnya merupakan area terbuka yang dapat diakses kapan saja oleh publik, namun bagi wisatawan yang ingin mengunjungi area di sekitar benteng dan menikmati fasilitas yang tersedia, disarankan untuk datang pada jam-jam operasional wisata, yaitu mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Pada jam-jam tersebut, Anda bisa menikmati pemandangan sekitar benteng dengan lebih leluasa karena biasanya banyak penjual makanan, minuman, dan cendera mata yang beroperasi pada saat itu.
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Benteng Kuto Besak adalah pada pagi hari saat udara masih segar, atau pada sore hari menjelang matahari terbenam. Sore hari adalah waktu favorit bagi wisatawan karena pemandangan matahari terbenam di tepi Sungai Musi sangat indah dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan.
Meskipun Benteng Kuto Besak buka sepanjang hari, kunjungan pada malam hari juga cukup menarik karena suasana di sekitar benteng dihiasi dengan lampu-lampu yang indah, terutama di sepanjang Sungai Musi dan Jembatan Ampera. Kawasan ini menjadi tempat favorit untuk berjalan-jalan santai atau menikmati makan malam di restoran terapung di sekitar sungai.
Tiket Masuk Wisata Benteng Kuto Besak: Gratis untuk Semua Pengunjung
Salah satu hal menarik dari Benteng Kuto Besak adalah tidak adanya biaya tiket masuk untuk menikmati keindahan benteng dan sekitarnya. Wisatawan dapat bebas berkeliling area benteng tanpa harus membayar tiket, sehingga tempat ini menjadi destinasi wisata yang ramah bagi semua kalangan.
Namun, jika Anda ingin menikmati fasilitas tambahan seperti menaiki perahu ketek untuk menyusuri Sungai Musi atau berkunjung ke restoran terapung di dekat benteng, tentu ada biaya tambahan yang perlu Anda persiapkan. Tarif untuk menaiki perahu ketek berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 50.000, tergantung rute dan lamanya perjalanan.
Selain itu, bagi Anda yang ingin membeli oleh-oleh atau makanan khas Palembang di sekitar benteng, tersedia banyak pilihan dengan harga yang bervariasi. Anda bisa menikmati kuliner khas seperti pempek, tekwan, dan model dengan harga yang sangat terjangkau.
Keindahan yang Disajikan & Fasilitas yang Tersedia di Benteng Kuto Besak
Benteng Kuto Besak tidak hanya menawarkan nilai sejarah yang tinggi, tetapi juga keindahan pemandangan yang luar biasa. Salah satu daya tarik utama dari benteng ini adalah lokasinya yang berada tepat di tepi Sungai Musi. Sungai Musi merupakan salah satu sungai terpanjang di Indonesia dan memiliki pemandangan yang menakjubkan, terutama saat matahari terbenam. Banyak wisatawan yang datang ke Benteng Kuto Besak untuk menikmati sunset di tepi sungai, di mana langit yang berubah warna menjadi jingga menciptakan suasana yang sangat romantis.
Dari benteng ini, Anda juga bisa melihat keindahan Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota Palembang. Jembatan ini terletak tidak jauh dari benteng dan saat malam hari, jembatan ini akan diterangi oleh lampu-lampu warna-warni yang membuat suasana di sekitar Benteng Kuto Besak semakin indah. Banyak pengunjung yang mengambil foto dengan latar belakang jembatan dan sungai sebagai kenang-kenangan.
Selain menikmati pemandangan, wisatawan juga bisa mencoba berbagai aktivitas menarik di sekitar Benteng Kuto Besak. Salah satunya adalah menaiki perahu ketek untuk menyusuri Sungai Musi. Perjalanan dengan perahu ini akan membawa Anda lebih dekat dengan kehidupan di sekitar sungai, termasuk melihat pasar terapung, rumah-rumah panggung, dan aktivitas masyarakat setempat. Perahu ketek ini bisa disewa secara pribadi atau bersama-sama dengan pengunjung lain.
Di sekitar benteng, terdapat area yang cukup luas untuk bersantai, berjalan-jalan, atau duduk di bangku yang tersedia sambil menikmati pemandangan. Selain itu, terdapat juga banyak warung makan dan pedagang kaki lima yang menjual makanan ringan, minuman segar, serta berbagai oleh-oleh khas Palembang. Jika Anda ingin makan dengan suasana yang lebih spesial, tersedia restoran terapung yang berlokasi di atas Sungai Musi, tidak jauh dari Benteng Kuto Besak.
Fasilitas umum di sekitar benteng juga cukup lengkap. Terdapat area parkir yang luas untuk kendaraan pengunjung, toilet umum yang bersih, dan fasilitas ibadah seperti masjid kecil yang bisa digunakan oleh wisatawan.
Penginapan di Sekitar Benteng Kuto Besak: Pilihan yang Beragam
Jika Anda berencana menghabiskan lebih dari satu hari di Palembang, terdapat banyak pilihan penginapan di sekitar Benteng Kuto Besak yang dapat Anda pilih sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Beberapa hotel berbintang seperti The Arista Hotel, Aston Palembang Hotel & Conference Center, dan Hotel Aryaduta Palembang menawarkan fasilitas mewah dengan harga yang cukup tinggi, mulai dari Rp 600.000 hingga Rp 1.500.000 per malam.
Namun, jika Anda mencari penginapan dengan harga yang lebih terjangkau, terdapat beberapa pilihan hotel bintang tiga dan guest house di sekitar benteng dengan tarif mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 500.000 per malam.